DAYA TARIK WISATA
ALAM SALO KARAJAE
SALO KARAJAE RIVER TOUR
Oleh : Rakhmat
Hasanuddin, Kabid Destinasi dan Kerjasama Industri Pariwisata,
DKOP Parepare
Kota
Parepare yaitu kota yang berjarak 155 km sebelah utara kota Makassar, provinsi
Sulawesi Selatan yang dianggap
memiliki peluang yang sangat besar untuk mengembangkan sektor pariwisata
sebagai andalan pembangunan, dimana kota Parepare memiliki luas wilayah sebesar
99,33 km2 yang terbagi atas 4 kecamatan dan 22 kelurahan, keempat kecamatan
tersebut adalah kecamatan Bacukiki, kecamatan Ujung, kecamatan Soreang dan
kecamatan Bacukiki Barat. Kedudukan kota Parepare juga sangat mendukung
pengembangan pariwisata dimana berada tepat pada posisi silang jalur
transportasi poros Utara-Selatan dan Timur Barat bagian tengah provinsi
Sulawesi Selatan.
Letak strategis tersebut merupakan salah satu
modal dasar kota parepare yang berbatasan dengan kebupaten pinrang disebelah
utara, kabupaten Sidrap disebelah timur, dan kabupaten barru disebelah selatan.
Sementara disebelah barat berhadapan langsung dengan selat Makassar. Hal ini
sejalan dengan Visi dan Misi pembangunan kepariwisataan pemerintah provinsi
Sulawesi Selatan yaitu: “Mewujudkan
pelayanan terbaik dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan serta
pengembangan kepariwisataan.” dimana
misi yang telah ditetapkan yakni : Mengelola
organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Sulawesi Selatan sesuai
prinsip-prinsip manajemen modern yang berdayaguna dan berhasil guna, Mendorong
dan meningkatkan pelestarian kebudayaan dalam arti luas serta pengembangan
kepariwisataan, Mendorong penguatan kelembagaan budaya, seni dan pariwisata
menuju kemandirian masyarakat. Visi dan Misi Provinsi Sulawesi Selatan
tersebut juga sejalan dengan Visi pembangunan kota parepare yaitu: “ Terwujudnya masyarakat maju yang religius dan berdayatahan
lingkungan”. Hal ini turut didukung oleh agenda pembangunan yang menjadi
proritas dalam rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) 2005 – 2025 Di
Kota Parepare yang juga sangat akomodatif dalam mendukung sektor pariwisata,
dimana agenda pembangunan yang diprioritaskan adalah : meningkatkan iklim berinvestasi yang
kondusif melalui pengembangan agribisnis
dan agroindusri unggul, kelembagaan usaha pemerintah dan masyarakat, yang
ditunjang oleh tersedianya prasarana industri dan perdagangan yang modern dan
berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi kota, mengembangkan jasa
perhubungan modern, baik pehubungan laut yang ditunjjang oleh terminal cargo
maupun perhubungan udara yang ditunjang oleh fasilitas pelayanan
kompetitif, meningkatkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
melalui pengembangan pertanian/perkebunan, peternakan, perikanan, perhutanan,
perairan (laut dan sungai), dan pertambangan, dengan membangun model
pengusahaan multiguna disertai dengan sistem penunjang yang serasi
(kepariwisataan, ruang terbuka hijau, serta pembangunan kawasan kawasan
konservasi); penataan dan pengembangan infrakstruktur perkotaan, melalui
penataan dan pengembangan perumahan dan permukiman asri dengan fasilitas
penyehatan linkungan dan ketersediaan energi yang memadai.
Add caption |
Data statistik yang diperoleh dari Biro Pusat
Statistik Kota Parepare tahun 2011 menunjukkan
kontribusi dari sektor pariwisata terhadap produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) yang cukup besar yakni tercatat sebesar 30,25%, data tersebut menunjukkan bahwa sektor periwisata
merupakan sektor yang paling besar memberikan konstribusi terhadap produk
domestik regional bruto di Kota Parepare. Pesan yang ingin disampaikan melalui
data ini adalah sektor pariwisata ternyata lebih banyak memberikan maanfaat
ekonomi dibandingkan sumber-daya
alam yang ada dikota Parepare. Kemudian ditunjang dengan potensi objek wisata
yang cukup bervariasi terdiri dari wisata alam berupa pantai, pemandangan alam
khas wilayah pesisir, goa alam, pemandangan pegunungan yang indah, juga
terdapat wisata sejarah berupa gedung peninggalan masa penjajahan, museum
pribadi, dan wisata budaya , berupa keragaman jenis tari tradisioanal,
perkampungan dengan pola budaya yang unik, upacara adat dan kepercayaan adat, serta atraksi wisata buatan
manusia berupa tempat perbelanjaan untuk wisatawan, kota Parepare juga memiliki
potensi kawasan pesisir dengan keanekaragaman hayati ekosistem terumbu karang,
ekosistem mangrove yang menyebabkan
kawasan ini sangat potensial untuk dikembangkan sebagai suatu destinasi wisata.
Berangkat dari
gambaran diatas, maka upaya untuk mengembangkan potensi wisata alam terus
digalakkan mengingat efek ekonomi yang dapat dikelola langsung oleh masyarakat
diperkirakan cukup bermanfaat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di
pesisir dan bekerja sebagai nelayan tradisional. Hal inilah yang mendorong upaya
kami sejak pertengahan tahun 2014 untuk memanfaatkan pesisir sungai Karajae sebagai
daya tarik wisata yang berbasis eko-wisata.
Adapun aktivitas wisata yang dapat dimanfaatkan adalah wisata susur sungai,
memancing, penanaman mangrove, bird
watching dan wisata budaya ke kampung wisata budaya Watang Bacukiki
Kec.Bacukiki.
Salo Karajae River Tour merupakan program
kegiatan Bidang Destinasi dan Kerjasama Industri Pariwisata Dinas Kepemudaan,
Olahraga dan Pariwisatan Kota Parepare. Kegiatan ini merupakan salah satu
kegiatan wisata dengan menyusuri sungai Karajae mulai dari kelurahan Sumpang
Minangae sampai ke Kelurahan Watang Bacukiki. Salo Karajae River Tour
dilaksanakan pada hari Sabtu dan Minggu setiap sore jam 16.00 sd 18.00 wita. Kegiatan
ini gratis bagi warga Kota Parepare yang akan menyaksikan keindahan sungai
Karajae. Perahu tersebut menyusuri sungai sambil menyaksikan keindahan alam
sepanjang aliran sungai Karajae. Pemandangan yang indah hutan bakau yang
dihinggapi burung bangau membuat keindahan alam semakin menakjubkan. Disamping
itu pemandangan aliran sungai dengan latar belakang pegunungan watang bacukiki
yang indah membuat suasana semakin indah. Keindahan sunset semakin menambah
suasana semakin indah dan romantis.
Kontribusi dari kegiatan wisata susur sungai
Karajae ini terhadap pelestarian alam ini, adalah besarnya minat masyarakat terhadap
pelestarian alam khususnya ekosistem sungai dengan adanya wisata menanam
mangrove (bakau) disepanjang pesisir sungai Karajae serta tingkat kesadaran
masyarakat untuk memelihara kebersihan dengan tidak membuang sampah ke sungai
semakin meningkat.
Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kesadaran
wisatawan untuk menjaga lingkungan sebagai aset wisata adalah dengan mengajak
wisatawan untuk terlibat dalam penananam mangrove dan program bersih-bersih sungai
pada hari-hari tertentu bersama komunitas pencinta alam dan siswa sekolah.
0 komentar