Selayang Pandang Kota
Parepare
Parepare
ᨀᨚᨈ ᨄᨑᨙᨄᨑᨙ |
|
Kota Parepare
|
|
Parepare
|
|
Koordinat: 4°01′0″LU 119°37′25″BT
|
|
Provinsi
|
Sulawesi Selatan
|
Didirikan
|
17 Februari 1960
|
Pemerintahan
|
|
• Wali Kota
|
|
• Wakil Wali Kota
|
|
Luas
|
|
• Total
|
3,835 sq mi (99,33 km2)
|
Populasi (2012)
|
|
• Total
|
132.048
|
• Kepadatan
|
3.4.431/sq mi (1.329,39/km2)
|
Demografi
|
|
• Suku
|
|
• Bahasa
|
|
• Agama
|
|
+62 421
|
|
Kecamatan
|
4
|
Kelurahan
|
22
|
Situs web
|
Kota Parepare adalah
sebuah Kota di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah
99,33 km² dan berpenduduk sebanyak ±140.000 jiwa. Salah satu tokoh
terkenal yang lahir di kota ini adalah B. J. Habibie, presiden ke-3 Indonesia.
Jalan di
Parepare 1900-1940
Di awal
perkembangannya, perbukitan yang
sekarang ini disebut Kota Parepare, dahulunya adalah merupakan semak-semak
belukar yang diselang-selingi oleh lubang-lubang tanah yang agak miring sebagai
tempat yang pada keseluruhannya tumbuh secara liar tidak teratur, mulai dari
utara (Cappa Ujung) hingga ke jurusan selatan kota. Kemudian dengan melalui
proses perkembangan sejarah sedemikian rupa dataran itu dinamakan Kota
Parepare.
Lontara Kerajaan Suppa
menyebutkan, sekitar abad XIV seorang anak Raja Suppa meninggalkan Istana dan
pergi ke selatan mendirikan wilayah tersendiri pada tepian pantai karena
memiliki hobi memancing. Wilayah itu kemudian dikenal sebagai kerajaan Soreang,
kemudian satu lagi kerajaan berdiri sekitar abad XV yakni Kerajaan Bacukiki.
Kata Parepare ditenggarai
sebagian orang berasal dari kisah Raja Gowa, dalam satu kunjungan persahabatan
Raja Gowa XI, Manrigau Dg. Bonto Karaeng Tunipallangga (1547-1566)
berjalan-jalan dari kerajaan Bacukiki ke Kerajaan Soreang. Sebagai seorang raja
yang dikenal sebagai ahli strategi dan pelopor pembangunan, Kerajaan Gowa
tertarik dengan pemandangan yang indah pada hamparan ini dan spontan menyebut
“Bajiki Ni Pare” artinya “(Pelabuhan di kawasan ini) di buat dengan baik”.
Parepare ramai dikunjungi termasuk orang-orang Melayu yang datang berdagang
ke kawasan Suppa.
Kata Parepare punya arti
tersendiri dalam bahasa Bugis, kata
Parepare bermakna " Kain Penghias " yg digunakan diacara semisal
pernikahan, hal ini dapat kita lihat dalam buku sastra lontara La Galigo yang
disusun oleh Arung Pancana Toa Naskah NBG 188 yang terdiri dari 12 jilid yang
jumlah halamannya 2851, kata Parepare terdapat dibeberapa tempat di antaranya
pada jilid 2 hal [62] baris no. 30 yang berbunyi " pura makkenna linro
langkana PAREPARE" (KAIN PENGHIAS depan istana sudah dipasang).
Melihat posisi yang
strategis sebagai pelabuhan yang terlindungi oleh tanjung di depannya, serta
memang sudah ramai dikunjungi orang-orang, maka Belanda pertama kali merebut
tempat ini kemudian menjadikannya kota penting di wilayah bagian tengah
Sulawesi Selatan. Di sinilah Belanda bermarkas untuk melebarkan sayapnya dan
merambah seluruh dataran timur dan utara Sulawesi Selatan. Hal ini yang
berpusat di Parepare untuk wilayah Ajatappareng.
Monumen
Cinta Sejati Habibie Ainun di Lapangan Andi Makassau, Pusat
Kota Parepare (2015)
Pada zaman Hindia Belanda,
di Kota Parepare, berkedudukan seorang Asisten Residen dan seorang Controlur atau Gezag
Hebber sebagai Pimpinan Pemerintah (Hindia Belanda) dengan status
wilayah pemerintah yang dinamakan “Afdeling Parepare” yang meliputi, Onder
Afdeling Barru, Onder Afdeling Sidenreng Rappang, Onder Afdeling Enrekang,
Onder Afdeling Pinrang dan Onder Afdeling Parepare.
Pada setiap wilayah/Onder
Afdeling berkedudukan Controlur atau Gezag Hebber. Disamping adanya aparat
pemerintah Hindia Belanda tersebut, struktur Pemerintahan Hindia Belanda ini
dibantu pula oleh aparat pemerintah raja-raja bugis,
yaitu Arung Barru di Barru, Addatuang Sidenreng di Sidenreng Rappang, Arung
Enrekang di Enrekang, Addatung Sawitto di Pinrang, sedangkan di Parepare berkedudukan
Arung Mallusetasi.
Struktur pemerintahan ini,
berjalan hingga pecahnya Perang Dunia II yaitu pada saat terhapusnya
Pemerintahan Hindia Belanda sekitar tahun 1942. Pada zaman kemerdekaan
Indonesia tahun 1945, struktur pemerintahan disesuaikan dengan undang-undang
no. 1 tahun 1945 (Komite Nasional Indonesia). Dan selanjutnya Undang-undang
Nomor 2 Tahun 1948, di mana struktur pemerintahannya juga mengalami perubahan,
yaitu di daerah hanya ada Kepala Daerah atau Kepala Pemerintahan Negeri (KPN)
dan tidak ada lagi semacam Asisten Residen atau Ken Karikan.
Pada waktu status Parepare
tetap menjadi Afdeling yang wilayahnya tetap meliputi 5 Daerah seperti yang
disebutkan sebelumnya. Dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 29 tahun 1959
tentang pembentukan dan pembagian Daerah-daerah tingkat II dalam wilayah
Provinsi Sulawesi Selatan, maka ke empat Onder Afdeling tersebut menjadi
Kabupaten Tingkat II, yaitu masing-masing Kabupaten Tingkat II Barru, Sidenreng
Rappang, Enrekang dan Pinrang, sedangkan Parepare sendiri berstatus Kota Praja
Tingkat II Parepare. Kemudian pada tahun 1963 istilah Kota Praja diganti
menjadi Kotamadya dan setelah keluarnya UU No. 29 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi, maka status Kotamadya berganti
menjadi “KOTA” sampai sekarang ini.
Didasarkan pada tanggal
pelantikan dan pengambilan sumpah Wali Kotamadya Pertama H. Andi Mannaungi pada
tanggal 17 Februari 1960, maka dengan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah No. 3 Tahun 1970 ditetapkan hari kelahiran Kotamadya Parepare tanggal 17
Februari 1960.[2]
Geografis
Kota Parepare terletak di
sebuah teluk yang menghadap ke Selat Makassar. Di bagian utara berbatasan
dengan Kabupaten Pinrang,
di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten
Sidenreng Rappang dan di bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Barru. Meskipun terletak di tepi
laut tetapi sebagian besar wilayahnya berbukit-bukit.
Iklim
Berdasarkan catatan
stasiun klimatologi, rata-rata temperatur Kota Parepare sekitar 28,5 °C
dengan suhu minimum 25,6 °C dan suhu maksimum 31,5 °C. Kota Parepare
beriklim tropis dengan dua musim, yaitu musim kemarau pada bulan Maret sampai
bulan September dan musim hujan pada bulan Oktober sampai bulan Februari.
Hasil Pertanian
Hasil pertanian dari
daerah pertanian Parepare adalah biji
kacang mete, biji kakao, dan
palawija lainnya serta padi. Wilayah pertanian parepare tergolong sempit,
karena lahannya sebagian besar berupa bebatuan bukit cadas yang banyak dan
mudah tumbuh rerumputan. Daerah ini sebenarnya sangat cocok untuk peternakan.
Hasil lainnya
Banyak penduduk di daerah
perbukitan beternak ayam potong dan ayam petelur, padang rumput juga
dimanfaatkan penduduk setempat untuk menggembala kambing dan sapi. Sedangkan
penduduk di sepanjang pantai banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Ikan yang
dihasilkan dari menangkap ikan atau memancing masih sangat berlimpah dan segar.
Biasanya selain dilelang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), para nelayan
menjualnya ikan -ikan yang masih segar di pasar malam 'pasar senggol' yang
menjual aneka macam buah - buahan, ikan, sayuran, pakaian sampai pernak -
pernik aksesoris.[3]
Penduduk
Berdasarkan data BPS pada
tahun 2012, jumlah penduduk Parepare ada 132.048 jiwa yang terdiri dari etnis
Bugis, Makassar, Mandar dan Tionghoa.
Tahun
|
1971
|
1976
|
1980
|
1990
|
2000
|
2010
|
2012
|
Jumlah penduduk
|
72.471
|
78.981
|
86.450
|
101.746
|
108.326
|
129.542
|
132.048
|
Pariwisata
Suasana
pantai Lumpue pada saat hari libur
Pantai yang sering
dijadikan pusat rekreasi oleh masyarakat Parepare, yaitu pantai Lumpue. Pantai
ini berada di Kecamatan Bacukiki Barat Lokasinya dekat dengan fasilitas umum seperti
masjid dan puskesmas, disediakan pula rumah-rumah yang terbuat dari bambu
berata nipa yang bisa disewa oleh wisatawan.Pantai lumpue memiliki air laut
yang bening dengan pasir pantai halus kecoklatan.
Pantai ini tidak mengalami
perubahan besar meskibun pada tahun 1980-an pernah ditambahkan fasilitas
pendukung tetapi tidak mampu mengubah komposisi alamnya. Lokasi ini dulunya
hanya dipakai oleh orang-orang penting, namun karena gencarnya promosi akhirnya
Lumpue yang semula untuk pemandian berubah menjadi wisata pantai di Sulawesi
Selatan.
Jalan
setapak di Kebun Raya/Hutan Kota Jompie
Kebun Raya Jompie
merupakan hutan kota Parepare yang dijadikan tempat pariwisata. Kebun raya
Jompie yang dibangun sejak tahun 1920 menyimpan keanekaragaman hayati serta
menjadi objek wisata dan pusat penelitian tumbuhan tropis, terutama tanaman
endemik Sulawesi.Jarak dari pusat Kota Parepare yakni sekitar 3,5 km.
Kebun Jompie juga sangat strategis karena mudah dijangkau, baik dengan
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum
Keaneragaman tumbuhan di
kawasan ini menurut analisis dari Tim Analisis Vegetasi Pusat Konservasi
Tumbuhan Kebun Raya Bogor serta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
terdiri dari 90 jenis yang berasal dari 81 marga tumbuhan. Sebanyak 7 jenis di
antaranya telah teridentifikasi secara lengkap. Sepuluh jenis baru diketahui
marganya, dan tiga jenis baru teridentifikasi sampai pada tingkat suku.
Beberapa di antaranya diketahui sebagai tumbuhan langka.[9]
Terumbu
Karang Tonrangeng
Di Parepare, pelestarian
terumbu karang sudah dilakukan dan menjadi salah satu daya tarik wisata di
Parepare. Untuk melestarikan keindahan dan kehidupan bawah laut. Sehingga warga
Kota Parepare khususnya yang bermukim di kawasan Tonrangeng-Lumpue berpeluang
menjadi pengusaha budidaya terumbu karang. Pemerintah Kota Parepare “menyulap”
kawasan ini sebagai pusat pelestarian terumbu karang dan budidaya terumbu
karang bagi warga lokal dan wisatawan
Waterboom
Parepare
Objek wisata Waterboom
Parepare kini telah menjelma menjadi primadona bagi warga di kawasan
Ajattappareng untuk mengisi liburan akhir pekan maupun liburan sekolah bagi
pelajar. Di setiap akhir pekan, puluhan bus maupun mobil pribadi dari berbagai
daerah di sekitar Parepare berjejal di kawasan waterboom. Fasilitas-fasilitas
tersebut antara lain ketersediaan puluhan gasebo-gasebo tempat pengunjung duduk
bersantai bersama keluarganya sambil menikmati waterboom.
Wisata
petualangan flying fox di River Ladoma, Bacukiki
River Ladoma adalah sebuah
objek wisata yang memanfaatkan keindahan dan bentang alam Sungai Ladoma sebagai
daya tarik wisata. River Ladoma terletak di Kecamatan Bacukiki. Di objek wisata
ini terdapat fasilitas pemancingan, gazebo, motor ATV, arena soft-gun, trekking dan flying
fox. Pengunjung juga bisa menikmati kesegaran Sungai Ladoma dengan berendam
kaki maupun mandi. Sungai Ladoma memiliki batu-batu andesit berukuran besar
berbentuk bulat dan lonjong.
Pantai
Mattirotasi
Pantai yang terletak di
Jalan Mattirotasi memiliki pemandangan lepas ke arah Teluk Parepare. Pantai ini
memiliki beberapa gazebo, bangku taman, lintasan jogging, batu-bate andesit
berukuran besar penahan abrasi dan lapangan yang dimanfaatkan warga untuk
berolahraga. Pantai Mattirotasi ramai dikunjungi warga Parepare di hari Minggu
untuk berolahraga dan bersantai.
Gunung Asokkang Mattoa
Gunung Asokkang Mattoa
Objek Wisata Lainnya
·
Sumur Jodoh Soreang
·
Museum Gandaria
·
Bendungan Lappa Angin
Pelabuhan
Nusantara Parepare
Kota Parepare bisa dicapai
dengan transportasi darat atau laut. Parepare terletak di jalur utama lalu
lintas ke Sulawesi Barat, Tana Toraja dan Palopo. Pelabuhan
Nusantaramenghubungkan Parepare dengan kota-kota di pesisir Kalimantan, Surabaya dan kota-kota pelabuhan di
Indonesia bagian timur. Parepare juga merupakan pelabuhan bagi orang - orang di
daerah Ajatappareng.
Darat
Parepare mempunyai akses
transportasi darat yang terdiri dari Pete-Pete, Bus, Taksi, Becak dan Kereta.
Luas Parepare tidak seluas kota-kota besar lainnya sehingga jumlah transportasi
Parepare terbilang sedikit.
·
Pete-Pete
Pete-Pete merupakan sebutan umum penduduk Sulawesi Selatan untuk angkutan umum dan angkutan kota. Ada 5 trayek pete-pete Parepare di antaranya Jalur Soreang, Jalur Lapadde, Jalur Lumpue, Jalur Tipe-C dan Jalur Lemoe.
Pete-Pete merupakan sebutan umum penduduk Sulawesi Selatan untuk angkutan umum dan angkutan kota. Ada 5 trayek pete-pete Parepare di antaranya Jalur Soreang, Jalur Lapadde, Jalur Lumpue, Jalur Tipe-C dan Jalur Lemoe.
·
Kereta Api
Kereta Api yang menghubungkan Kota Parepare dan Kota Makassar, saat ini masih dalam proyek. Proyek kereta api jalur lintas Makassar-Parepare yang merupakan pembangunan tahap pertama Trans Sulawesi diestimasi akan menelan anggaran hingga Rp9,65 triliun dengan panjang trase sekitar 145 km. Menteri Koordinator Perkonomian Chairul Tanjung dan Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan meletakkan batu pertama untuk proyek tersebut di Desa Fiaung KM 104, Kabupaten Barru pada 12 Agustus 2014.[11][12]
Kereta Api yang menghubungkan Kota Parepare dan Kota Makassar, saat ini masih dalam proyek. Proyek kereta api jalur lintas Makassar-Parepare yang merupakan pembangunan tahap pertama Trans Sulawesi diestimasi akan menelan anggaran hingga Rp9,65 triliun dengan panjang trase sekitar 145 km. Menteri Koordinator Perkonomian Chairul Tanjung dan Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan meletakkan batu pertama untuk proyek tersebut di Desa Fiaung KM 104, Kabupaten Barru pada 12 Agustus 2014.[11][12]
Terminal
penumpang Pelabuhan Parepare
Terdapat 4 pelabuhan di
Parepare[13], di antaranya:
·
Pelabuhan Nusantara
·
Pelabuhan Cappa Ujung
·
Pelabuhan Lontange
·
Pelabuhan Cempae
Pendidikan
SMA Negeri
dan Swasta
|
MA Negeri dan Swasta
|
SMK Negeri
dan Swasta
|
||||
Jumlah satuan
|
100
|
27
|
7
|
6
|
12
|
6
|
Data sekolah di kota Pareoare
|
Daftar dan Alamat SMP Negeri di Parepare
·
SMP Negeri 1 Parepare
·
SMP Negeri 2 Parepare
·
SMP Negeri 3 Parepare
·
SMP Negeri 4 Parepare
·
SMP Negeri 5 Parepare
·
SMP Negeri 6 Parepare
·
SMP Negeri 7 Parepare
·
SMP Negeri 8 Parepare
·
SMP Negeri 9 Parepare
·
SMP Negeri 10 Parepare
·
SMP Negeri 11 Parepare
·
SMP Negeri 12 Parepare
·
SMP Negeri 13 Parepare
Daftar
SMA dan SMK Negeri di Parepare
·
SMA Negeri 3 Parepare
·
SMA Negeri 4 Parepare
·
SMA PGRI 1 Parepare
·
SMK Negeri 1 Parepare
·
SMK Negeri 2 Parepare
·
SMK Negeri 3 Parepare
Daftar
Perguruan Tinggi di Parepare
·
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
Amsir (STIH)
·
Akademi Sekretari
Manajemen Amsir
·
Akademi Keperawatan Fatima
·
Akademi Kebidanan Andi
Makkasau
Kota Parepare terdiri dari
4 Kecamatan:
Wali Kota Parepare
memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD Kota Parepare. Jabatan pertama dipegang
oleh Andi Mannaungi pada tahun 1960. Didasarkan pada tanggal pelantikan dan
pengambilan sumpah Wali Kotamadya Pertama pada tanggal 17 Februari 1960, maka
dengan SK. DPRD Kotamadya Parepare No. 3 Tahun 1970 ditetapkan hari kelahiran
Kotamadya Parepare tanggal 17 Februari 1960.
Penamaan wali kota
Parepare berganti beberapa kali:
1. Wali
Kota KDH Parepare (1960-1972)
2. Wali
Kotamadya KDH Parepare (1972-1998)
3. Wali
Kota Parepare (1998-sekarang)
Sebelum tahun 2005, Wali
Kota Parepare dipilih melalui mekanisme yang diatur oleh DPRD Kota Parepare.
Setelah itu, Wali Kota Parepare bersama Wakil Wali Kota Parepare dipilih secara
langsung oleh warga kota melalui Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) untuk
pertama kalinya pada tanggal 28 Agustus 2008.
DPRD Kota Parepare
Partai
|
Kursi
|
5
|
|
4
|
|
3
|
|
3
|
|
2
|
|
2
|
|
2
|
|
1
|
|
1
|
|
1
|
|
1
|
|
Total
|
25
|
DPRD Kota Parepare adalah
Lembaga Legislatif tingkat Kota yang berada di wilayah Kota Parepare. Anggota
DPRD Kota Parepare dipilih berdasarkan daftar terbuka dari partai dalam
Pemilihan Umum yang diselenggarakan setiap lima tahun bersamaan dengan
pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah seluruh
Indonesia. Berdasarkan UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPRD & DPRD ,
perwakilan anggota DPRD Kota Parepare berjumlah 25 orang. Dari tahun ke
tahun Partai Golkar yang
mayoritas menduduki kursi DPRD di Parepare
Tokoh-Tokoh
·
Prof. Dr.-Ing H.
Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 Republik Indonesia
·
Andi Makkasau Parenrengi
Lawawo, Datu Kerajaan Suppa
·
Letnan Jendral
TNI Andi Abdullah Bau Massepe, Pahlawan Nasional Indonesia
·
Alwi Abdul Jalil
Habibie, Tokoh Pertanian Indonesia Timur
·
Widya Purnama, MBA, Direktur PT Pertamina
(2004-2006) dan Direktur PT Indosat Tbk Periode (2002-2004).
·
Hamid Awaluddin, Ph.D, Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia ke-27, Duta Besar Republik Indonesia
untuk Federasi Rusia
·
Kapten TNI (Purn.)
Junus Effendi Habibie, Duta Besar Indonesia Untuk Belanda, Kerajaan
Inggris dan Irlandia, Direktur Jenderal Perhubungan Laut
·
Hatta Ali, Ketua Mahkamah Agung Republik
Indonesia 2012-2017
Terdapat surat kabar yang
beroperasi di daerah Parepare, yaitu Pare Pos. Selain itu ada pula
puluhan stasiun radio di Parepare dan sebuah televisi lokal yang beroperasi di
Parepare, yaitu MCTV Pare (Mitra
Citra Televisi Parepare).
Penghargaan
Kota Parepare telah meraih
beberapa penghargaan terutama di Piagam Adipura yang diterima setiap tahun
berturut-turut sejak 2004. Penghargaan banyak diraih sejak pemerintahan di
bawah Wali Kota Parepare ke-11 Zain Katoe. Berikut penghargaan Kota
Parepare.
Penghargaan Kota
Parepare
No
|
Penghargaan dari
|
Kategori / Nama Penghargaan
|
Tahun
|
Keterangan
|
1
|
Menteri Lingkungan Hidup RI
|
2004
|
Program Bangun Praja Lingkungan atas Keberhasilan Pembangunan
Bidang Lingkungan Hidup
|
|
2
|
Menteri Perhubungan RI
|
Piala Wahana Tata Nugraha Kategori Kota Sedang
|
2004
|
Keberhasilan Pembangunan Bidang Tertib Lalu Lintas
|
3
|
World Wide Asurance Quality (WTAQ)
|
Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000
|
2004
|
Keberhasilan Menerapkan Sistem Perizinan Satu Atap
|
4
|
Penghargaan Innovative Government Award
|
2004
|
Good Governance Through ICT Studi Pembangunan ITB
|
|
5
|
Manggala Karya Kencana
|
2005
|
||
6
|
Menteri Sosial Republik Indonesia
|
Mahatva Yoda Utama II
|
2005
|
Mahatva Yoda Utama II Sebagai Pembina Karang Taruna Terbaik
|
7
|
Presiden Republik Indonesia
|
2005
|
Keberhasilan bidang kebersihan dan penataan keindahan kota
|
|
8
|
Menteri Perhubungan RI
|
Piala Wahana Tata Nugraha Kategori Kota Sedang
|
2005
|
Keberhasilan Penciptaan Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota
|
9
|
Presiden Republik Indonesia
|
Satyalancana Pembangunan
|
2005
|
Satyalancana Pembangunan di Bidang Koperasi dan UKM
|
10
|
Dewan Pengurus Komite Pemantau Pelaksana Otonomi Daerah untuk
Daerah
|
KPPOD Award
|
2005
|
KPPOD Award Sebagai Peringkat Terbaik Dalam Meningkatkan Daya
Tarik di Bidang Investasi dari Dewan Pengurus Komite Pemantau Pelaksana
Otonomi Daerah untuk Daerah, Pada Tanggal 24 Februari 2005.
|
11
|
Presiden Republik Indonesia
|
2006
|
Piala Anugerah Adipura atas Keberhasilan Pembangunan Bidang
Lingkungan Hidup dari Presiden Republik Indonesia[37]
|
|
12
|
Menteri Perhubungan RI
|
Piala Wahana Tata Nugraha Kategori Kota Sedang
|
2006
|
Keberhasilan Penciptaan Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota
|
13
|
Presiden Republik Indonesia
|
Satyalancana Wira Karya Kencana
|
2006
|
Satyalancana Wira Karya Kencana dari Presiden Republik Indonesia
atas Keberhasilan Wali Kota Parepare di Bidang Pengelolaan Program Keluarga
Berencana.
|
14
|
Gubernur Sulawesi Selatan
|
Peniti Emas sebagai penghargaan dari Gubernur Sulawesi Selatan
Kategori Pengkoperasian
|
2006
|
Peniti Emas sebagai penghargaan dari Gubernur Sulsel atas
keberhasilan Wali Kota Parepare dalam memajukan dan kepedulian terhadap
perkembangan perkoperasian yang ada di Parepare
|
15
|
Gubernur Sulawesi Selatan
|
Penghargaan Gubernur Sulawesi Selatan Kategori Pendidikan
|
2006
|
Penghargaan dari Gubernur Sulawesi Selatan kepada Wali Kota
Parepare sebagai Kepala Daerah Peduli Pendidikan
|
16
|
Yayasan Citra Insani
|
Top leader of the year 2006
|
2006
|
Penghargaan Top leader of the year 2006 dari
Yayasan Citra Insani, Jakarta pada tanggal 15 Desember 2006 kepada Zain Katoe sebagai salah satu pejabat
kepala daerah yang dianggap terbaik tahun 2006 dalam memimpin lembaga dan
sumbangsih pembangunan kepada nusa dan bangsa.
|
17
|
Menteri Industri Kecil dan Menengah RI
|
Upakarti
|
2006
|
Penghargaan Upakarti Industri Kecil dan Menengah dari Presiden
RI pada tanggal 21 Desember 2006 di Istana Negara atas keberhasilan dan
penilaian serta jasanya terhadap kepedulian pengembangan IKM di Parepare
|
18
|
Presiden Republik Indonesia
|
Citra Bhakti Abdi Negara
|
2006
|
Penghargaan Citra Bhakti Abdi Negara atas prestasi Kota Parepare
dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik secara keseluruhan yang
diserahkan Presiden RI kepada Wali Kota Parepare dan Penghargaan Citra
Pelayanan Prima kepada Kantor Pelayanan Perizinan pada tanggal 22 Desember
2006 di Istana Negara sebagai unit kerja yang mampu meningkatkan kualitas
pelayanan publik
|
19
|
Menteri Kesehatan RI
|
Manggala Karya Bakti Husada Arutala
|
2006
|
Penghargaan Manggala Karya Bakti Husada Arutala dari Menteri
Kesehatan RI yang diserahkan pada tanggal 15 Desember 2006 di Malang, Jawa
Timur. Pengharagaan ini merupakan penghargaan terhadap upaya peningkatan
pelayanan dan pembangunan di bidang kesehatan
|
20
|
Menteri Perhubungan RI
|
Piala Wahana Tata Nugraha Kategori Kota Sedang
|
2007
|
Keberhasilan Penciptaan Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota
|
21
|
Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI
|
Piagam penghargaan Menteri Dalam Negeri Nomor 002/1042/SJ
|
2007
|
Narasumber dan praktik terbaik (best practices) dalam penyusunan
Permendagri No. 24 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dan Panduan Nasional PPTSP
|
22
|
Presiden Republik Indonesia
|
2007
|
Keberhasilan bidang kebersihan dan penataan keindahan kota
|
|
23
|
Menteri Dalam Negeri RI
|
Piagam penghargaan Menteri Dalam Negeri
|
2007
|
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PPTSP)
|
24
|
Pembacaan puisi terbanyak dengan jumlah 6880 orang
|
2007
|
Pembacaan puisi terbanyak dengan jumlah 6880 orang pada tanggal
25 November 2007 yang dirangkaikan dengan pencanangan Gerakan Gemar Membaca
Kota Parepare
|
|
25
|
Menteri Kesehatan RI
|
Swasti Shaba Padapa
|
2007
|
Penyelenggaraan Kota Sehat berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 1181/MENKES/SK/XI/2007
|
26
|
Wakil Presiden RI
|
Wahana Tata Nugraha
|
2008
|
Keberhasilan Penciptaan Tertib Lalu Lintas dan Angkutan Kota
|
27
|
Sucofindo International Certification Services
|
Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000
|
2008
|
Perpanjangan Sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000
kepada Kantor Pelayanan Perizinan Parepare Nomor QSC 00612 yang dianggap
telah menerapkan sistem manajemen mutu yang memenuhi has implemented a
quality management system complying with ISO 9001:2000/SNI 19-9001:2001
|
28
|
Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah Departemen Komunikasi dan
Informasi RI
|
Nasional Anugerah Humas Award
|
2008
|
Peringkat II Nasional Anugerah Humas Award 2008 kategori website
versi Bakohumas Depkominfo yang merupakan penghargaan terhadap kreatifitas
Humas Pemerintah
|
29
|
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara RI
|
Piagam Penghargaan Citra Pelayanan Prima
|
2008
|
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor 346/Kep/M.PAN/10/2008 RSU Andi Makkasau Kota Parepare[40]
|
30
|
Transparancy Internasional Indonesia (TII)
|
Kota terbaik keempat di Indonesia versi Transparancy
Internasional Indonesia (TII) dalam hal komitmen pemberantasan korupsi.
|
2008
|
Pemerintah Kota Parepare dinilai telah melakukan langkah-langkah
strategis dalam pemberantasan praktik korupsi yang merupakan pendalaman
terhadap hasil survei tahun 2006, dengan nilai IPK 5,66. “IPK adalah
representasi dari kepercayaan pelaku bisnis terhadap dua hal, tingkat korupsi
dalam institusi publik di daerahnya dan tingkat komitmen pemerintah daerah
terhadap penanggulangan korupsi. Sementara kisaran (range) IPK adalah dari 0
yang berarti sangat korup hingga 10 yang berarti sangat tidak korup
|
31
|
Kota percontohan dalam pengelolaan pelayanan publik terbaik di
Indonesia
|
2008
|
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Kota Parepare
sebagai kota percontohan dalam pengelolaan pelayanan publik terbaik di
Indonesia di Gedung KPK Jakarta, Rabu, 3 Desember 2008. Pertemuan tersebut
dibuka langsung oleh Deputi Bidang Pencegahan KPK, serta diikuti sekitar 50
orang kepala Badan/Kantor lembaga pelayanan Publik se Indonesia. Parepare
terpilih mewakili pemerintah kota, maka Kabupaten Sragen ditetapkan mewakili
pemerintah kabupaten sebagai daerah percontohan. Sementara untuk daerah percontohan
pemerintah provinsi ditetapkan sebagai percontohan adalah Pemerintah Provinsi
Yogyakarta. Ketiga daerah ini berhasil menyisihkan sekitar 489 kabupaten/kota
di Indonesia setelah tim KPK melakukan studi mendalam terhadap tata kelola
pemerintahan yang mereka terapkan, terutama dalam hal penerapan Permendagri
Nomor 24 tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Satu Pintu, dan
implementasi Permendagri Nomor 20 tahun 2008 tentang Pedoman Kelembagaan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
|
|
32
|
Leadership Park dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
|
Anugerah Leadership Award
|
2008
|
Anugerah Leadership Award 2008 kepada Drs. H. Mohammad Zain Katoe, Wali Kota
Parepare; sebagai salah satu Pemimpin Daerah yang senantiasa meningkatkan
nilai-nilai kepemimpinan bangsa. Anugerah ini diberikan sebagai bentuk
kerjasama dari LeadershipPark dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
(PAN) RI dan diserahkan pada tanggal 23 Desember 2008 di Gedung TVRI Pusat
Jakarta
|
33
|
Wakil Presiden RI
|
Penghargaan Bidang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
|
2013
|
|
34
|
Fajar Institut Pro Otonomi
|
Anugerah Otonomi Award Kategori Daerah dengan Terobosan Inovatif
Bidang Akuntabilitas Publik
|
2013
|
Penyerahan Anugerah Otonomi Award dari Fajar Institut Pro
Otonomi (Fipo) kepada Pemerintah Kota Parepare untuk Kategori Daerah dengan
Terobosan Inovatif Bidang Akuntabilitas Publik pada Hari Sabtu 14 September
2013 di Hotel Clarion Makassar disaksikan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan.
Penghargaan ini merupakan wujud kinerja Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) Ex officio Kadis Kominfo atas Pelayanan Informasi Publik
yang dilakukan secara online di www.pareparekota.go.id
|
35
|
Menteri Komunikasi dan Informatika RI
|
Penghargaan Indonesia Digital Society Award (IDSA) Kategori
Overall Society
|
2013
|
|
36
|
Menteri Perhubungan RI
|
Wahana Tata Nugraha Kategori Kota Sedang
|
2014
|
|
37
|
Kejaksaan Agung Republik Indonesia
|
Penghargaan Pin Generasi Jujur
|
2014
|
0 komentar